Rabu, 28 Oktober 2009

B U N T I L

Masakan Tradisional Jawa Tengah

BUNTIL

Masakan_buntil

Masakan_buntil

Bahan
12 lembar daun talas/daun labu/daun pepaya/daun singkong/daun teratai muda

Kuah:
500 ml       : Santan kental
1 lembar    : Daun salam
10 buah     : Cabai rawit
2 cm           : Jahe, memarkan
3 siung       : Babang merah, haluskan
2 siung       : Bawang putih, haluskan
1 cm           : Kencur, haluskan
1 lembar     : Daun salam
1 sdt           : Gula pasir
1 sdt           : Garam
2 sdt           : Minyak goreng

Isi, aduk rata:
200 gr       : Kelapa muda, parut memanjang
1 sdm        : Petai Cina
150 gr       : Teri nasi
4 siung      : Bawang merah, haluskan
3 siung      : Bawang putih, haluskan
1 sdt          : Garam

Haluskan:
6 siung     : Bawang merah
4 siung     : Bawang putih
1 cm         : Kencur
1 cm         : Lengkuas
1 sdt        : Jintan
1 sdt        : Gula pasir/gula merah
½ sdm      : Ketumbar sangrai

Cara Membuat:

  1. Cuci daun talas/labu/teratai, tiriskan dan angina-angin hingga layu.
  2. Isi: campur semua bahan isi dengan bumbu-bumbu yang telah dihaluskan, aduk rata. Ambil dua lembar pembungkus, isi dengan 2 sdm bahan isi. Lipat/bungkus menyerupai buntil. Kukus hingga matang. Angkat, sisihkan. Lakukan hingga daun habis.
  3. Kuah: panaskan minyak, tumis bumbu hingga harum. Tuang santan, masak sambil diaduk hingga mengental.
  4. Penyajian: siapkan piring saji. Atur buntil di atas piring saji. sesaat sebelum disajikan, siram dengan kuah santan. Sajikan panas.
Porsi : untuk 6 orang

Catatan :
    Pilih daun sesuai selera untuk membungkus. Untuk daun talas untuk membungkus buntil harus dilayukan terlebih dahulu untuk menghilangkan rasa gatal.

Keterangan :
    Jika anda suka pedas, bahan kuah buntil bisa di tambah dengan 2 buah cabe merah yang dihaluskan, namun resep asli buntil kuahnya tidak menggunakan cabai.


    diambil dari sini
Selengkapnya...

Selasa, 27 Oktober 2009

Slide

Bagi teman-teman yang pengen lihat fotonya, silahkan klik link ini
Selengkapnya...

Senin, 26 Oktober 2009

narcisist

Kayaknya nulisnya salah, tapi pesannya nyampe.. moga...
Selengkapnya...

The Most wanted Job 2009
Selengkapnya...

Minggu, 25 Oktober 2009

The Ultimate of Nasi Uduk

THE ULTIMATE of NASI UDUK

   posted on zaterdag, september 10, 2005 by sexy chef at 3:23 AM

<nasiuduk>

banyak variasi nasi uduk, tapi standard nasi uduk di HP family harus ada asinan kolnya, sambel kacang, dan sambel terasi.. pelengkap lain lalap (pete - daun kemangi - ketimun), ayam goreng kemiri, sate ati ampela, empal gepuk, tahu, tempe. Kenapa asinan kol?, karena dulu banget saya pernah makan nasi uduk yang didaerah tanah abang *lupa deh tepatnya udah lama banget* dan saya terkesan dengan asinan kol yang disajikannya.. fyi, pete itu hanya untuk si bapak, soalnya tidak ada yang doyan..

diambil dari sini
Selengkapnya...

Telur Penyet

Bahan:
4 btr telur, rebus, kupas
1 ikat daun kemangi
3 iris ketimun
½ bh tomat, potong-potong

Bahan Sambal (Goreng):
6 bh cabai merah
3 bh cabai rawit
3 bh kemiri
4 bh bawang merah
1 siung bawang putih
50 gr kacang tanah, goreng
1 sdt garam
½ sdt gula pasir

Pelengkap:
Lalapan (daun kemangi, mentimun, tomat)

Cara Membuat:
1. Buat sambal penyet: ulek semua bahan sambal penyet yang sudah digoreng hingga halus.
2. Tambahkan telur rebus, tekan di atas sambal hingga pecah.
3. Hidangkan dengan lalapan daun kemangi, mentimun, dan irisan tomat.

Resep: Erwin Kuditawati
Uji Dapur: Klub Nova
Penata saji: T. Firta Hapsari
Foto: Adrianus Adrianto/NOVA

diambil dari sini

Selengkapnya...

Tongseng Ayam

Bahan:
1 ekor ayam kampung, potong jadi 12 bagian
10 bh bawang merah, iris tipis
3 siung bawang putih, iris tipis
1 sdm bumbu gulai
5 lbr daun jeruk
5 sdm kecap manis
2 sdm kacang tanah, haluskan
½ sdt lada
1 sdt garam
½ sdt gula merah
200 ml air
100 gr kol, iris tipis
20 bh cabai rawit merah
2 sdm kecap manis
1 sdm minyak

Cara Membuat:
1. Panaskan minyak, tumis bawang merah, dan bawang putih sampai harum.
2. Masukkan potongan ayam, masak sampai ayam berubah warna. Tambahkan bumbu gulai, daun jeruk, lada, garam, dan air. Masak sampai daging ayam empuk.
3. Terakhir, masukkan kecap manis, cabai rawit, kol, kacang tanah halus, masak sampai kuah sedikit mengental.
4. Angkat, sajikan tongseng ayam dengan taburan bawang goreng.

Untuk 6 orang

Resep: Nuraini W.
Uji Dapur: Klub Nova
Foto: Romy Palar/ NOVA

dari sini
Selengkapnya...

Tahu Berbalut Telur

Bahan Tahu Kukus:
300 gr tahu putih, haluskan
50 gr udang cincang
8 bh putih telur
3 bh jamur kuping, rendam, iris tipis
1 btg daun bawang, iris halus
1 sdt garam
2 sdt lada bubuk
minyak untuk menggoreng

Haluskan:
2 bh bawang merah
2 siung bawang putih

Bahan Pelapis:
1 btr telur, kocok lepas
½ sdt garam

Cara Membuat:
1. Aduk bahan tahu kukus sampai rata, tuang ke dalam loyang persegi 22cm dan tinggi 4cm yang dilapisi plastik, kukus selama 30 menit.
2. Keluarkan tahu kukus dari cetakan, potong-potong, sisihkan.
3. Celupkan potongan tahu ke bahan pelapis, goreng hingga kecokelatan, hidangkan hangat.

Resep: Erwin Kuditawati
Uji Dapur: Klub Nova
Foto: Adrianus Adrianto/NOVA
Penata saji: T. Firta Hapsari


dari sini

Selengkapnya...

SIOMAY BANDUNG

   posted on woensdag, juli 28, 2004 by sexy chef at 3:48 AM

siapa sih yang tidak doyan siomay bandung? membuatnya juga mudah dan rasanya persis seperti siomay di Bandung, selain siomay bandung saya juga punya resep siomay ikan yang rasanya kenyel2 gitu..


Bahan:
campur sampai lembut

bahan I
▪500 gr ikan tenggiri haluskan
▪2 sdk teh garam
▪2 bt daun bawang iris halus
▪1 sdk makan ebi haluskan
▪3 siung bawang putih haluskan
▪150 ml air

bahan II
▪50gr tepung terigu
▪200 gr tepung kanji (sagu tani)
▪150 gr labu siam/bangkoang serut halus

Bahan pelengkap
▪kol rebus gulung-kentang belah 4-pare cina-tahu

Cara membuat:
■Campur bahan I dan II, aduk rata.
■Bentuk adonan bulat lonjong, isi tahu-kol-kentang-pare
■Kukus sampai matang

Saus kacang:
▪200 gr kacang tanah goreng
▪gula merah
▪1 sdk teh garam
▪3 siung bawang putih
▪50 gr kentang rebus haluskan
▪santan encer
haluskan semua masak di-api kecil sampai mengental dan berminyak.


Tip membuat kol gulung:
biasanya saya memotong kol itu ketika masih mentah dan hasilnya pasti robek2, sampai satu hari saya malas untuk merobekinya, jadi langsung saya rendam kol itu bulat2 didalam air panas, kemudian ujungnya saya potong dan ternyata saya mendapati daun kol yang mulus tanpa robek, memang makin sering kita memasak, maka kita akan menemukan pengalaman baru..

diambil dari sini
Selengkapnya...

"BEKICOT"...mungkin kata ini sudah tidak asing lagi bagi kita semua,
tapi ternyata setelah tinggal di banjarmasin selama hampir dua tahun
baru saya menemukan tempat orang menjual daging bekicot yang sudah
dimasak dan itupun penjualnya orang jawa.
Padahal di daerah asalku ada satu tempat dimana satu desa khusus
memproduksi berbagai masakan yang berasal dari Bekicot, mulai dari
sate, oseng-oseng, kripik ,dll.
Tiap pulang kekampungku dan balik ke Banjarmsin selalu membawa bekicot
dengan berbagai macam masakan dan dinikmati rame-rame oleh "GANK
KANDAR",mmmmmmmmm yumi.... Selengkapnya...

"Kapan Kiamat datang?" tanya Kang Harjo Linthing.

"Yo embuh," jawab Lik Giman Mbako. "Gak ada yang tahu itu, kecuali Gusti Allah."

"Halah, sebentar lagi kiamat juga dateng, biasanya datengnya bareng nyi amat," sahut Kadi Semprul sambil nglekar. "Kalo nggak percaya silakan ditunggu deket lincak situ..hehehe.."

Glodakk..!! Kadi Semprul bablas njlungup didhupak Kang Harjo Linthing.

"Dapurmu kuwi, ditanya serius malah njawabnya ngomyang," bentak Kang Harjo Linthing.

Kejadian di atas adalah fiktif. Nama dan tokohnya juga fiktif. Tapi percakapan model di atas pernah terjadi. Kalo di dunia pilem, biar mengangkat temanya jadi lebih riil, di posternya diembel-embeli "Diinspirasi oleh Kisah Nyata."

Melihat bertubi-tubinya bencana datang silih berganti, beberapa orang yang mengaku memiliki daya linuwih mulai mengeluarkan statement yang nganeh-nganehi. Topik bahasannya adalah tentang Kiamat, bukan Ki Amat suaminya Nyi Amat. Entah demi mengatrol namanya di dunia perparanormalan, atau demi embuh ra weruh, tiba-tiba muncullah ramalan-ramalan yang memprediksi datangnya saat kiamat.

Saat Ramadhan kemarin anak simbah yang mbarep bertanya, "Pak kata bu guru, kiamat itu terjadi nanti tahun 2020. Apa bener itu pak?"

"Wah, gurumu salah le. Dapet info darimana itu? Wong molekat Jibril dan Kanjeng Nabi saja nggak tahu. Yang tahu hanya Allah le," jawab simbah.

Tak kalah ramenya, topik kiamat ini juga diangkat oleh dalang-dalang pilem Holiwud spesialis pilem disaster macem dalang pilem The Day After Tommorow. Judulnya 2012, yang menggambarkan datengnya kiamat ala Holiwud. Apa dasarnya menetapkan angka 2012 gak jelas, tapi ada dalang pilem lain yang mbikin pilem dijuduli Doomsday 2012. Kayaknya ada sesuatu di angka 2012 ini.

Padahal di tahun 1999 kemarin, tukang otak atik angka juga sempat bikin heboh dengan ramalan bahwa kiamat akan terjadi tanggal 9 bulan 9 tahun 99. Dan ternyata saat tanggal itu lewat, "Dunia Belum Kiamat". Untung saja gak ada penjahat segila David Quraisy ..eh. David Koresh yang ngajak bunuh diri rame-rame di hari yang diramalkan kiamat itu.

Tema kiamat memang tema yang menarik. Banyak orang yang berusaha mengambil untung dengan tema ini. Korbannya adalah orang yang tak paham perihal kiamat. Ataupun kalo ngaku paham, ternyata salah paham. Banyak isu bisa diusung dari tema kiamat, yang dapat diambil keuntungan duniawinya.

Isu Imam Mahdi menjelang kiamat, dipakai segolongan orang buat melegitimasi ketokohan dirinya dilambari hadits gathuk enthuk buat menguntungkan diri. Mulai dari isu satrio piningit, Lia Eden, dan tokoh-tokoh mitos bikinan dalang maupun empu yang sebenarnya penyalahgunaan hadits Imam Mahdi demi kepentingan golongan dan kelompoknya.

Tak kurang munculnya Dajjal dengan segala versi tafsir beserta turunnya Nabi Isa as, menjadi komoditi buat mengeruk keuntungan dan seringkali dipakai buat memukul golongan lain yang tak sepaham. Jika kebetulan gak cocok sama Sekubidu, maka dianggaplah Sekubidu itu Dajjal. Kalo cocok sama Minimos, maka disanjunglah Minimos habis-habisan dan diangkat menjadi nabi Isa sekaligus Imam mahdi walaupun Minimos itu jelas-jelas wedhok. Bahkan fenomena alam yang sebenarnya alami, karena tak paham, ditapsir macem-macem. Mulai dari tapsir markas jin sampai markasnya dajjal diwedar dan diluncurkan. Hal beginian merupakan menu lezat pecinta hal yang berbau sensasi. Makin sensasional makin nyamleng. Hingga akhirnya yang kurang sensasional nggak laku. Ujung dan kesensasionalannya adalah menyebut angka pasti tahun terjadinya kiamat.

Bagi yang berilmu, sebutan yang paling tepat bagi hal beginian cuma satu : "Kurang Gaweyan." Bagi yang berilmu, yang penting bukan kapan terjadinya kiamat, namun yang terpenting adalah kesiapan bekal. Bagi yang sibuk menyiapkan bekal, tak ada waktu buat mikir kapan datangnya kiamat. Karena kesibukan menyiapkan bekal buat kiamat tak memberi waktu baginya buat aktifitas yang berjudul "Kurang Gaweyan" ini.

Bagi orang yang luang waktu dan tak merasa perlu untuk sibuk menyiapkan bekal buat kiamat, waktu kapan terjadinya kiamat dirasa lebih penting buat dibahas daripada menyiapkan bekalnya.

Saran simbah, di tengah banjir bencana yang ada. Tetaplah fokus nyari bekal buat akherat. Galang dana buat yang membutuhkan adalah salah satunya. Dan tak perlu meributkan kapan kiamat datang. Jika sampeyan tak peduli nyari bekal buat kiamat, maka saat itulah kiamat sampeyan sudah datang.



diambil dari: www.pitutur.net

Selengkapnya...

Jika Anda merasa telah memiliki banyak hal, jika Anda telah merasa mencapai banyak kesuksesan, jangan sampai hal itu membuat Anda sombong.

Marilah kita pelajari sebuah ilustrasi dalam kisah berikut:

Seorang wanita yang mengenakan gaun pudar menggandeng suaminya yang berpakaian sederhana dan usang, turun dari kereta api di Boston, dan berjalan dengan malu-malu menuju kantor Pimpinan Harvard University.

Mereka meminta janji. Sang sekretaris Universitas langsung mendapat kesan bahwa mereka adalah orang kampung udik, sehingga tidak mungkin ada urusan di Harvard dan bahkan mungkin tidak pantas berada di Cambridge. "Kami ingin bertemu Pimpinan Harvard", kata sang pria lembut.

 

"Beliau hari ini sibuk," sahut sang Sekretaris cepat.

 

 "Kami akan menunggu," jawab sang Wanita.

Selama 4 jam sekretaris itu mengabaikan mereka, dengan harapan bahwa
pasangan tersebut akhirnya akan patah semangat dan pergi.

Tetapi nyatanya tidak. Sang sekretaris mulai frustrasi, dan akhirnya memutuskan untuk melaporkan kepada sang pemimpinnya. "Mungkin jika Anda menemui mereka selama beberapa menit, mereka akan pergi," katanya pada sang Pimpinan Harvard.

Sang pimpinan menghela nafas dengan geram dan mengangguk.  Orang sepenting dia pasti tidak punya waktu untuk mereka.  Dan ketika dia melihat dua orang yang mengenakan baju pudar dan pakaian usang diluar kantornya, rasa tidak senangnya sudah muncul. Sang Pemimpin Harvard, dengan wajah galak menuju pasangan tersebut.

Sang wanita berkata padanya, "Kami memiliki seorang putra yang kuliah tahun pertama di Harvard. Dia sangat menyukai Harvard dan bahagia di sini. Tetapi setahun yang lalu, dia meninggal karena kecelakaan. Kami ingin mendirikan peringatan untuknya, di suatu tempat di kampus ini. Bolehkan?" tanyanya, dengan mata yang menjeritkan harap.

Sang Pemimpin Harvard tidak tersentuh, wajahnya bahkan memerah.  

Dia tampak terkejut. "Nyonya," katanya dengan kasar, "Kita tidak bisa mendirikan tugu untuk setiap orang yang masuk Harvard dan meninggal. Kalau kita lakukan itu, tempat ini sudah akan seperti kuburan."

"Oh, bukan," Sang wanita menjelaskan dengan cepat, "Kami tidak ingin mendirikan tugu peringatan. Kami ingin memberikan sebuah gedung untuk Harvard."

Sang Pemimpin Harvard memutar matanya. Dia menatap sekilas pada baju pudar dan pakaian usang yang mereka kenakan dan berteriak, "Sebuah gedung! Apakah kalian tahu berapa harga sebuah gedung! Kami memiliki lebih dari 7,5 juta dolar hanya untuk bangunan fisik Harvard."

Untuk beberapa saat sang wanita terdiam. Sang Pemimpin Harvard senang.

Mungkin dia bisa terbebas dari mereka sekarang.

 

Sang wanita menoleh pada suaminya dan berkata pelan, "Kalau hanya sebesar itu biaya untuk memulai sebuah universitas, mengapa tidak kita buat sendiri saja ?"

 

Suaminya mengangguk. Wajah sang Pemimpin Harvard menampakkan kebingungan.

Mr. dan Mrs. Leland Stanford bangkit dan berjalan pergi, melakukan perjalanan ke Palo Alto, California, di sana mereka mendirikan sebuah Universitas yang menyandang nama mereka, sebuah peringatan untuk seorang anak yang tidak lagi diperdulikan oleh Harvard. Universitas tersebut adalah Stanford University, salah satu universitas favorit kelas atas di AS

 

Apabila telah tertanam dalam hati kita setitik saja kesombongan, itu akan membuat kita merasa lebih tinggi dan lebih baik dari ornag lain. Kita juga bisa lupa bahwa ada orang-orang lain dibalik kesuksesan kita. Ada anak buah kita, ada teman kita, ada atasan kita, ada keluarga kita.

Kesombongan juga akan akan membuat kita menjadi angkuh. Dan keangkuhan akan menjadikan kita membuat penilaian under estimate kepada orang lain. Bahkan bisa lebih buruk dari itu. [js]



diambil dari: http://jumadisubur.com/

Selengkapnya...

Salah satu kisah yang saya dapatkan ketika mengikuti Training ESQ membuat saya terkesan. Cerita yang berjudul Rudi dan Sikat Gigi itu membuat saya mengerti tentang arti keikhlasan, integritas dan sikap memberi. Ijinkan saya menceritakan kembali kepada Anda.

 

Pagi itu Rudi pergi ke sebuah perusahaan dimana ia dipanggil untuk test wawancara. Saat menunggu antrian untuk dipanggil, Rudi menyempatkan diri ke toilet untuk sekedar membersihkan muka dan mencuci tangan.

 

Ketika di kamar mandi, Rudi melihat wastafel di kamar itu kotor dan kerak porselin disana-sini. Rudi melohat ke sekeliling dan di samping wastafel itu ia melihat ada sikat gigi bekas yang terlihat tak terpakai. Tanpa menunggu lama, Rudi membersihkan wastafel tersebut dengan sikat gigi bekas yang ia temukan.

 

Saat itu tanpa ia sadari,  ternyata ada orang lain disampingnya yang melihat apa yang ia kerjakan. Orang tersebut adalah salah seorang pejabat bagian HRD yang merupakan salah satu dari tim pewawancara.

 

Pada saat giliran diwawancara, Rudi ditanya oleh orang yang melihatnya di kamar mandi, "Saudara Rudi, tadi saya lihat Anda membersihkan wastafel dengan sikat gigi bekas, boleh saya tahu, apa tujuan Anda melakukannya, padahal Anda datang kesini bukan untuk wawancara karyawan office boy, atau cleaning service, dan yang pasti, Anda belum tentu kami terima sebagai karyawan di perusahaan ini."

 

"Saya melakukannya karena saya ikhlas melakukannya, dan hal itu terlepas dari masalah apakah saya akan diterima atau tidak diperusahaan ini, dan terlepas dilihat orang atau tidak saya melakukannya. Karena saya yakin Allah melihat apa yang saya kerjakan."

 

Saya yakin anda tahu, siapa yang diterima diperusahaan itu? Ya, tentu saja Rudi lah orang nya.

 

Ary Ginanjar Agustian, dalam buku ESQ mendefiniskan loyalitas sebagai kesetiaan pada prinsip yang dianut. Sedangkan integritas, menurutnya adalah sikap jujur, konsisten, komitmen, berani dan dapat dipercaya. Integritas dengan sendirinya akan muncul dari kesadaran yang bersumber dari hati nurani. Ia tidak menipu dan tidak pernah bohong. Ia tidak memerlukan tepuk tangan orang lain dan sorak-sorai pujian.

 

Prinsip Malaikat, atau Angel Principle adalah seorang yang memiliki loyalitas yang tinggi, komitmen, suka mengawali dan memberi, suka menolong dan saling percaya.

 

Jika perusahaan memiliki karakter moral sepert yang diperagakan Rudi, saya yakin perusahaan tersebut akan menjadi leader dalam bisnisnya, karena dijalankan oleh orang-orang yang bisa bekerja dengan baik, meski tanpa ada yang mengawasinya secara kasat mata, karena ia bekerja dengan Prinsip Malaikat.! [js]


diambil dari: http://jumadisubur.com/

Selengkapnya...

Apa yang terlintas di benak Anda ketika mendengar nama Crismansyah Rahardi, Virgiawan Listanto, Dewi Murya Agung, Ani Setiawati, Cucu Suryaningsih, Wahyu Setianing Budi dan Rianto. Saya yakin Anda sulit untuk menjawab pertanyaan tersebut, bukan?

 

Namun coba jika nama-nama itu saya ubah menjadi Chrisye, Iwan Fals, Dewi Persik, Anisa Bahar, Evi Tamala, Yuni Shara dan Tukul Arwana, kenal nama-nama tersebut?

 

Tentu tidak sulit bagi kita untuk menjelaskan siapa mereka hanya dalam beberapa detik. Mengapa kita mudah sekali mengingat identitas mereka? Jawabannya ada pada ciri khas dan perbedaan yang kuat dalam diri mereka dibanding yang lainnya.

 

Misalnya saja Chrisye yang terkenal dengan lagu-lagu melankolik, Iwan Fals dengan lagu balada dan nyanyian penuh kritik sosial, Dewi Persik dan Anisa Bahar yang terkenal sebagai penyanyi dangdut. Evi Tamala dengan suara merdu khas Sunda, Yuni Shara dengan tampilan lembutnya dan Tukul Arwana dengan kekhasan yang tidak dimiliki artis lain.

 

Jumlah penyanyi artis banyak sekali, tetapi mereka mampu menarik perhatian orang dengan diferensiasi dan ciri khasnya. Nah, ciri khas dan perbedaan yang kuat itu ternyata mampu menciptakan personal branding bagi nama-nama tersebut. Sehingga, mereka menjadi dikenal oleh banyak orang.

 

Napoleon Hill, penulis dan konsultan bisnis terkenal, pernah mengatakan bahwa yang dibeli konsumen adalah ide dan kepribadian Anda, jauh sebelum produk atau layanan Anda.

 

Lalu, apa sebenarnya personal branding itu? Dan apa keuntungan kita memiliki personal branding yang kuat?

 

Personal branding bukan merupakan pilihan. Karena sebenarnya, setiap orang atau perusahaan telah memiliki personal branding. Hanya saja, seberapa besar kekuatan personal branding itu mampu terekam kuat di benak orang lain. Juga, seberapa besar dampak personal personal branding itu, lebih positif atau negatif.

 

Timothy P. O'Brien, penulis buku The Power of Branding, menjelaskan bahwa personal branding merupakan identitas pribadi yang mampu menciptakan sebuah respon emosional terhadap orang lain mengenai kualitas dan nilai yang dimiliki orang tersebut.

 

Sebagai contoh, ketika Anda berpikir tentang Ustadz Jefri, apa yang terlintas dalam benak Anda? Seberapa besar value dan kualitasnya menurut Anda? Bagaimana dengan tingkat kepercayaan dan kredibiltas Anda terhadap Ustadz Jefri? Coba bandingkan dengan ustadz lainnya lainnya. Maka akan terlihat diferensiasi yang kuat antara Ust. Jefri dengan penceramah lainnya.

 

Anda melihat Ust. Jefri sebagai ustadz yang selalu tampil trendi, flamboyan, tampil semangat dan cerdas dalam menjelaskan sesuatu kepada orang lain. Bahkan selalu aktif dalam sosialisasi ilmunya ke masyarakat. Ini berbeda dengan profesi sejenis yang cenderung pasif, karena hanya akan menjawab ketika ada keluhan atau pertanyaan dari audiens atau ada undangan saja.

 

Nah, ciri khas seperti trendi, flamboyan, selalu semangat, dan cerdas itu yang akhirnya terekam di benak masyarakat sehingga menciptakan personal branding yang kuat bagi Ustadz Jefri. Alhasil, ketika seseorang atau lembaga membutuhkan penceramah untuk mengisi suatu acara terutama untuk menarik pemirsa atau audiens, maka yang pertama diingat atau Top of Mind (TOM) adalah Ustadz Jefri.

 

Ini berarti, keuntungan terbesar dari personal branding yang kuat adalah TOM, yaitu tingkatan tertinggi memori seseorang terhadap sesuatu.

 

Dalam bisnis, variabel TOM ini menjadi sangat penting. Mengapa? Karena ketika produk dan perusahaan Anda yang pertama kali diingat konsumen, maka sangat mungkin konsumen akan membeli produk Anda pertama kali. Ini berarti, produk Anda dapat menjadi pemenang. Sebuah impian yang selalu dicita-citakan pebisnis.

 

Menurut Al ries dan Laura Ries, dalam bukunya 22 Immutable Laws of Branding, proses branding sebagai sebuah umpan balik dari yang ada dalam pikiran orang lain. Karena, branding adalah semua hal yang orang lain pikirkan tentang Anda.

 

Dengan demikian, untuk membangun personal branding, Anda dapat memulainya dengan mengidentifikasi sebuah emosi yang ingin Anda ciptakan dalam pikiran orang lain atau konsumen Anda. Kemudian, temukan kata atau frase yang dapat mencerminkan emosi tersebut. Dan terakhir, Anda harus konsisten dalam berperilaku, promosi, dan menggunakan kata yang Anda gunakan.

 

Pertanyaannya, siapa yang membutuhkan personal branding?. Pada saat ini, dimana kompetisi semakin tinggi, maka setiap orang membutuhkan personal branding yang kuat. Apakah Anda seorang dokter, artis, pegawai swasta, atau bahkan politikus.

 

Cobalah amati, saat ini sudah banyak sekali politikus yang memanfaatkan personal branding untuk menarik massa. Misalnya saja dalam pemilihan kepala daerah akhir-akhir ini. Berbagai program telah dijalankan. Seperti ketika seorang politikus melakukan promosi dengan memasang iklan di televisi, membuat baliho dan memasangnya di sepanjang jalan pantura. Ada yang menampilkan slogan-slogan: hidup adalah perbuatan, generasi baru, yang muda yang berkarya dan lain-lain.

 

Karena personal branding merupakan persepsi, pendapat atau kesan seseorang terhadap kita, maka tantangan yang muncul sebagai karyawan adalah bagaimana menciptakan persepsi yang sesuai dengan yang kita inginkan.

 

Banyak hal yang kelihatannya sepele tetapi dapat mempengeraruhi personal brand seseorang. Sebagai contoh, seorang karyawan yang sering terlambat tiba di kantor,  secara tidak langsung membuat citra terhadap diri sendiri sebagai tidak disiplin atau malas. Personal brand seperti ini akan mempersulit karyawan tersebut untuk meningkatkan kariernya di perusahaan.

 

Hal-hal yang positif yang dilakukan karyawan yang sudah mempunyai personal brand yang negatif, bisa saja menjadi tidak terlihat. Begitu juga sebaliknya, kalau kita sudah dapat menciptakan personal brand yang baik dan positif, maka segala urusan akan menjadi lebih mudah.

 

Untuk memperoleh personal brand yang baik pertama-tama yang dibutuhkan adalah "produk" yang baik. Produk di sini dapat berupa keahlian, attitude, penampilan, cara bicara dan tentu saja yang tidak kalah penting adalah reputasi.

 

Setelah itu, diperlukan cara mengkomunikasikan reputasi atau produk tersebut.

 

Dalam hal komunikasi ini terdapat banyak caranya seperti misalnya menulis artikel, menjadi pembicara, mengajar, terlibat dalam organisasi profesi, memiliki online networking atau blog dan sebagainya. Tentu saja kegiatan kiat tersebut perlu dikaitkan dengan talenta dan kesukaan kita. Seseorang yang lebih senang menulis akan lebih memilih menulis artikel dan yang senang sebagai pembicara akan memilih menjadi pembicara.

 

Dalam persaingan seperti sekarang, personal brand perlu dimiliki sedini mungkin sehingga hal ini dapat mempermudah kita dalam mencari kerja dan mengembangkan karier kita. Personal brand merupakan asset pribadi yang sangat berharga. Selamat menciptakan personal brand bagi diri Anda. [js]


diambil dari: http://jumadisubur.com/

Selengkapnya...

Sungguh, betapa banyak orang yang cukup potensial, tetapi tidak bisa menjadi unggul. Salah satu sebabnya adalah karena ketidakmampuannya dalam mengelola waktu. Yakinilah bahwa kesuksesan atau kegagalan seseorang, baik dalam urusan dunia maupun akhirat adalah sangat bergantung bagaimana kesungguhannya dalam menyikapi waktu.

 

Kita saksikan, betapa banyak orang yang mengeluh karena merasa tak pernah punya waktu, sedangkan beberapa orang yang lain selalu mencari jalan untuk membunuh waktu.

 

Padahal, kita tahu Tuhan dengan Mahacermat dan Mahaadil telah membagikan waktu dengan seadil-adilnya, dengan secermat-cermatnya tanpa akan luput satupun.

 

Setiap orang pastilah akan mendapat jumlah waktu yang sama, yaitu 60 menit setiap jam, dan 24 jam setiap hari di tempat manapun di dunia ini. Di negara maju, negara berkembang, atau negara yang hancur terpuruk sekalipun tetap 24 jam perhari 60 menit per jam.

 

Singapura 24 jam per hari, Singocandi 24 jam per hari, Texas 60 menit per jam, Tegal 60 menit per jam, semuanya sama. Pengusaha sukses, yang jatuh bangun, atau bahkan yang bangkrut sekalipun tetap 24 jam per hari 60 menit per jam.

 

Para pimpinan perusahaan, CEO, karyawan asal-asalan,dan pengangguran kelas berat sekalipun jatah waktunya tetap sama 24 jam per hari. Seorang bintang kelas; yang biasa saja, atau yang tidak naik kelas sekalipun tetap 24 jam per hari 60 menit per jam. Maka, nyatalah bahwa yang menjadi masalah bukan jumlah waktunya, tapi isi waktunya.

 

Ada yang dalam waktu 24 jam itu mampu mengurus negara, jutaan orang, atau aneka perusahaan raksasa dengan beratus ribu orang, tapi ada yang dalam 24 jam mengurus diri saja tidak mampu! Naudzhubillah.

 

Karakteristik waktu memang sebuah keunikan, bahkan ia suatu misteri kehidupan ini, yang terekam dalam tik-tok jam, tercatat dalam buku harian, terhitung dalam kalender tahunan, terukir dalam prasasti-prasasti kehidupan. Walau, sebenarnya ukuran-ukuran itu akan kurang berarti, sebab ukuran waktu yang nyata adalah kehidupan kita sendiri.

 

Ya, hidup kita adalah waktu itu sendiri, yang menggelinding tiada henti. Sebagai makhluk ciptaan-Nya waktu ternyata memiliki tabiat tersendiri, waktu adalah terpendek karena tak pernah cukup menyelesaikan tugas hidup. Waktu adalah terpanjang karena ia adalah ukuran keabadian. Waktu akan berlalu cepat bagi mereka yang bersuka cita. Waktu berjalan sangat lambat bagi yang dirundung derita. Waktu adalah saksi sejarah yang akan membeberkan segala kehinaan dan kenistaan yang kita lakukan.

 

Waktu adalah perekam abadi yang akan mengekalkan segala keagungan dan kemuliaan seseorang. Dan yang utama waktu modal kita, kehidupan kita. Tiada yang dapat terjadi tanpa dia.

 

Dikisahkan bahwa suatu waktu Khalifah Umar bin Abdulaziz sesampai di rumah setelah mengurus jenazah Sulaiman bin Abdul Malik kakeknya ia (Umar) sedang istirahat tidur-tiduran di ranjang, kemudian datang anaknya Abdul Malik, dan ia bertanya: "Wahai Amirul Mukminin, gerangan apakah yang membaringkan anda di siang hari bolong ini.

 

Jawab ayahnya; "Aku letih, aku butuh istirahat". Abdul Malik berkata; "Pantaskah anda beristirahat padahal banyak pekerjaan yang harus dikerjakan, lihat di sana rakyat yang tertindas butuh pertolonganmu." jawab ayahnya, "Semalam suntuk aku menjaga pamanmu dan itu yang mendorong aku istirahat, nanti setelah shalat dhuhur aku akan mengembalikan hak-hak orang-orang yang tertindas dan teraniaya".

 

Anaknya bertanya, "Wahai Amirul Mukminin, siapakah yang menjamin anda hidup sampai dhuhur. Bagaimana kalau Allah menakdirkan anda mati sekarang?" Kemudian Umar bangun dan pergi membawa satu karung pikulan gandum, lalu mencari orang yang kelaparan.

 

Waktu kita sangat terbatas untuk beramal kebaikan. Waktu kita juga terbatas untuk mencapai cita-cita kita. Karena itu, batasilah waktu Anda agar cita-cita itu bisa dicapai. Buatlah deadline dalam kehidupan Anda. Batasi keinginan Anda dengan satuan-satuan waktu. Setahun, 2 tahun, 5 tahun, 10 tahun, saat meninggal dan seterusnya. Buatlah masing-masing satuan waktu itu target yang jelas.

 

Batasilah pekerjaan-pekerjaan Anda. Berapa lama untuk melakukan pekerjaan ini, berapa lama untuk menyelesaikan yang lainnya. Sebagaimana wartawan yang setiap hari dikejar deadline sehingga mereka selalu berusaha mendapatkan berita yang diinginkan sebelum waktunya, maka kita juga bisa melakukan deadline kepada diri kita agar kita termotivasi untuk mencapai hasil-hasil tertentu. Dengan demikian waktu yang kita miliki akan menjadi optimal.

 

Maka, sungguh suatu kerugian yang sangat besar bila seorang hamba tidak dapat memanfaatkan waktunya dengan sangat baik dan optimal. Allah berfirman, "Demi waktu, sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan saling nasehat-menasehati dalam menatapi kebenaran dan nasehat-menasehati dalam menetapi kesabaran" [Q.S. AI Ashr: (103): 1-3].

 

Orang bijak mengatakan:

Ambillah waktu untuk berpikir, itu adalah sumber kekuatan.

Ambillah waktu untuk bermain, itu adalah rahasia dari masa muda yang abadi.

Ambillah waktu untuk berdoa, itu adalah sumber ketenangan.

Ambillah waktu untuk belajar, itu adalah sumber kebijaksanaan.

Ambillah waktu untuk mencintai dan dicintai, itu adalah hak istimewa yang diberikan Tuhan.

Ambillah waktu untuk bersahabat, itu adalah jalan menuju kebahagiaan.

Ambillah waktu untuk tertawa, itu adalah musik yang menggetarkan hati.

Ambillah waktu untuk memberi, itu adalah membuat hidup terasa berarti.

Ambillah waktu untuk bekerja, itu adalah nilai keberhasilan.

Ambillah waktu untuk beramal, itu adalah kunci menuju surga. [js]



diambil dari: jumadisubur

Selengkapnya...

Seorang ibu menyuruh seorang anaknya membeli sebotol penuh minyak. Ia memberikan sebuah botol kosong dan uang sepuluh rupee. Kemudian anak itu pergi membeli apa yang diperintahkan ibunya.

 

Dalam perjalanan pulang, ia terjatuh. Minyak yang ada di dalam botol itu tumpah hingga separuh. Ketika mengetahui botolnya kosong separuh, ia menemui ibunya dengan menangis,

 

"Ooo… saya kehilangan minyak setengah botol! Saya kehilangan minyak setengah botol!" Ia sangat bersedih hati dan tidak bahagia. Tampaknya ia memandang kejadian itu secara negatif dan bersikap pesimis.

 

Kemudian, ibu itu menyuruh anaknya yang lain untuk membeli sebotol minyak. Ia memberikan sebuah botol dan uang sepuluh rupee lagi. Kemudian anaknya
pergi. Dalam perjalanan pulang, ia juga terjatuh. Dan separuh minyaknya tumpah. Ia memungut botol dan mendapati minyaknya tinggal separuh.

 

Ia pulang dengan wajah berbahagia. Ia berkata pada ibunya, "Ooo… ibu saya tadi terjatuh. Botol ini pun terjatuh dan minyaknya tumpah. Bisa saja botol itu pecah dan minyaknya tumpah semua. Tapi, lihat, saya berhasil menyelamatkan separuh minyak." Anak itu tidak bersedih hati, malah ia tampak berbahagia. Anak ini tampak bersikap optimis atas kejadian yang menimpanya.

 

Sekali lagi, ibu itu menyuruh anaknya yang lain untuk membeli sebotol minyak. Ia memberikan sebuah botol dan uang sepuluh rupee. Anaknya yang ketiga pergi membeli minyak. Sekali lagi, anak itu terjatuh dan minyaknya tumpah. Ia memungut botol yang berisi minyak separuh dan mendatangi ibunya dengan sangat bahagia.

 

Ia berkata, "Ibu, saya menyelamatkan separuh minyak."  Tapi anaknya yang ketiga ini bukan hanya seorang anak yang optimis. Ia juga seorang anak yang realistis. Dia memahami bahwa separuh minyak telah tumpah, dan separuh minyak bisa diselamatkan. Maka dengan mantap ia berkata pada ibunya, "Ibu, aku akan pergi ke pasar untuk bekerja keras sepanjang hari agar bisa mendapatkan lima rupee untuk membeli minyak setengah botol yang tumpah. Sore nanti saya akan memenuhi botol itu."

 

Mitra profesional, kita bisa memandang hidup dengan kacamata buram, atau dengan kacamata
yang terang. Namun, semua itu tidak bermanfaat jika kita tidak bersikap realistis dan mewujudkannya dalam bentuk kerja yang realistis.

 

Kehidupan kita tak akan pernah berjalan semulus yang kita pikirkan.  Berbagai macam tantangan, misalnya kehilangan pekerjaan atau orang- orang yang dicintai, disabotase, bangkrut dan lain sebagainya, bisa  saja menyeret kita dalam keterpurukan.

 

Bila kita melihat ke sekeliling, begitu banyak orang-orang yang tenggelam dalam keterpurukan dan terjerat cukup lama dalam kegelapan, misalnya menjadi pecandu narkoba, budak hutang dan kemiskinan, korupsi atau melakukan tindak kejahatan lainnya lalu dipenjarakan, dan bentuk kemalangan lainnya.

 

Bila kita cukup cerdas dalam menghadapi tantangan kehidupan, bermacam  bentuk benturan keras seperti itu seharusnya tidak membuat kita semakin terpuruk. Tantangan kehidupan adalah kesempatan untuk introspeksi diri. Benturan keras dalam kehidupan akan menjadikan kita lebih mulia, jika kita segera sadar atas kekeliruan yang telah dilakukan, kelemahan yang harus

 

Tantangan kehidupan adalah bagian dari perjalanan hidup supaya kita menjadi lebih cerdas menghadapi tantangan kehidupan. Tokoh-tokoh terkenal dan sukses, misalnya Walt Disney, Soichiro Honda, Thomas Edison, Wright Bros, Fred Smith, Mohamad Ali,  Henry Ford, Bill Gates, Steve Jobs, Oprah Winfrey, Christoper Columbus, Anthony Robins, hingga Tukul Arwana, sudah pernah mengalami keras dan sakitnya kehidupan. Tetapi semua pengalaman pahit tersebut justru membimbing mereka ke gerbang kesuksesan.

 

Kesuksesan mereka bukan semata-mata dipengaruhi oleh faktor pendidikan ataupun modal, apalagi faktor kebetulan. Mereka berhasil lantaran kekuatan dan kecerdasan mereka menghadapi tantangan kehidupan. Menurut Paul G. Stoltz, Phd, dalam bukunya berjudul Adversity Quotient (AQ), ada tiga tipe manusia dalam analogi mendaki gunung:

1.  Quitters – orang-orang yang mudah menyerah, sehingga kehidupan mereka semakin terpuruk dalam kemalangan.

2.  Campers – orang-orang yang mudah puas dengan apa yang sudah  dicapai, sehingga kehidupan mereka biasa-biasa saja.

3.   Climbers – orang-orang yang selalu optimis, berpikir positif dan terus bersemangat kerja sampai benar-benar mendapatkan yang mereka inginkan. Contoh dari tipe orang ke tiga adalah orang-orang yang sukses di dunia ini. Selalu memanfaatkan kesempatan untuk maju dan pulih dari keterpurukan adalah ciri khas mereka yang utama. Tak mengherankan jika mereka melalui setiap rintangan dengan tabah, berjuang keras, dan mental yang kuat.

 

Tantangan kehidupan memang tidak pernah ada habisnya. Tetapi selama kita terus berusaha memperbaiki diri dan strategi ditambah dengan kesadaran spiritual yang lebih dalam, maka kita akan dapat mencapai tujuan tertinggi.

 

Oleh sebab itu, perbaiki diri terus-menerus, jangan menunggu sampai kemalangan itu benar-benar datang. Mantapkan keyakinan ketika membuat perencanaan dan menetapkan target yang memungkinkan tercapai. Kemudian langsung melakukan langkah-langkah untuk memastikan hasil maksimal, dengan penuh komitmen dan kerja keras, kecintaan dan semangat. Dengan demikian kita akan memiliki kepekaan sekaligus keseimbangan disaat harus menghadapi tantangan kehidupan yang cukup keras.

 

Mulai detik ini tanyakanlah pada diri sendiri seberapa besar pengaruh positif yang telah Anda dapatkan atas berbagai situasi yang Anda alami? Pastikan tantangan hidup selama ini membawa Anda pada kedewasaan, kebijaksanaan dan kualitas spiritual yang lebih baik.  Dengan demikian Anda akan dapat menilai apakah Anda sudah mampu bangkit dan menjadi manusia yang lebih mulia atau belum.

diambil dari: jumadisubur
Selengkapnya...

Dalam sebuah cerita klasik Cina dikisahkan bahwa ada seorang tua yang bekerja sebagai petani berhasil memindahkan bukit agar bisa dipakai anak-anaknya untuk berjalan.

Setiap hari ia memindahkan dua keranjang pasir yang diambil dari sebuah bukit dan diletakkan di tanah kosong. Dia melakukannya setiap hari sejak muda. Sehingga pada saat dia tua bukit itu sudah bisa dilalui anak-anaknya. Pak tani itu telah mencatatkan namanya dalam sejarah cerita di dunia.

Insan mulia, seorang pemenang menyadari bahwa cita-cita yang tinggi bukan sebuah kemustahilan untuk dicapai bila sedikit demi sedikit meraihnya.

"Bukit" mana yang perlu Anda pindah? Sehingga seluruh manusia di dunia akan mengenang Anda dan mencatatkannya dalam sejarah.

Sebuah tantangan menarik jika kita melihat Daftar 100 orang Paling Berpengaruh di Dunia yang disusun Michael Hart atau Daftar Penemu-penemu Ilmu Pengetahuan yang tercantum dalam buku-buku ensiklopedi atau Rangkuman Pengetahuan Umum. Disana belum ada nama kita kan? Pertanyaannya adalah bagaimana dunia akan mengenang nama kita sebagaimana pak tani dari Cina yang memindahkan bukitnya.  Jika;

Karena James Watt

Dunia mengenal Mesin uap

Karena Nicolaus Otto

Dunia mengenal Mesin 4 tak

Karena Rudolf Diesel

Dunia mengenal mesin diesel

Karena Johannes Guttenberg  

Dunia mengenal mesin cetak Adalah

Karena Christopher Sholes

Dunia mengenal Mesin ketik

Karena C. Marconi

            Dunia mengenal Radio

Karena J.L. Baird & C.F. Jenkins

            Dunia mengenal Televisi

Karena Samuel F.B. Morse

            Dunia mengenal Telegrap

Karena Alexander Graham Bell

            Dunia mengenal telepon

Karena Michael Faraday

Dunia mengenal Dinamo

Karena Williarn Sturgeon

            Dunia mengenal Elektromagnet

Karena Thomas Alva Edison

            Dunia mengenal Bola lampu

Karena Volta

            Dunia mengenal Batu baterai

Karena Galileo Galilei

            Dunia mengenal Termometer

Karena Robert Boyle, John Walker

            Dunia mengenal Korek api

Karena Robert Fulton

            Dunia mengenal Kapal api

Karena Cornelius van Drebbel

            Dunia mengenal Kapal selam

Karena Wilhelm Conrad Rontgen

            Dunia mengenal Sinar Rontgen

Karena Louis Jacques Monde da Guerre & Edwin Land

            Dunia mengenal Kamera

Karena Wilbur dan 0. Wright

            Dunia mengenal Pesawat terbang

Karena Benyamin Franklin

            Dunia mengenal Lensa kaca mata

Karena Gottlich Daimler

            Dunia mengenal Mobil

Karena Nikola Tesla

            Dunia mengenal Motor

 

Karena Bung Karno

            Dunia mengenal pancasila

Karena Munir

            Dunia mengenal Kontras

Karena Adnan Buyung Nasution

            Dunia mengenal LBH

Karena Bill Gates dan Paul Allen

            Dunia mengenal Microsoft

Karena ada Andrew Grove

            Dunia mengenal Intel

Karena ada Colonel Sanders

            Dunia mengenal KFC

Karena ada Chung Ju Yung

            Dunia mengenal Hyundai

Karena ada Wiliam Soerjadjaja

            Dunia mengenal Astra

Karena Jonathan L Parapak

            Dunia mengenal Indosat

Karena Puerdi Chandra

            Kita mengenal Primagama

 

Karena Ary Ginanjar Agustian

                        Kita mengenal ESQ Way 165

Karena Arifin Ilham

                        Kita mengenal Indonesia Berdzikir

Karena AA Gym

                        Kita mengenal Manajemen Qolbu

Karena Dale Carnegei

                        Dunia mengenal How to Win Friend

Karena Stephen Covey

                        Dunia mengenal Seven Habits

Karena Daniel Goleman

                        Dunia mengenal Kecerdasan Emosional

Karena Iwan Gayo

                        Dunia mengenal Buku Pintar

            Karena Ibnu Sina

                        Dunia mengenal Ilmu Kedokteran

Karena Anda, dunia mengenal apa?


dari: http://jumadisubur.com/
Selengkapnya...